Dugaan Penganiayaan Terhadap Pedagang Sayur di Bantaeng Berakhir Damai

BANTAENG, UPDATENEWS – Aksi penamparan terhadap seorang pedagang sayur di Pasar Sasayya, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), viral di media sosial.

Pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI kini dipastikan benar merupakan anggota aktif yang bertugas di Kodim 1410 Bantaeng.

Insiden terjadi pada Kamis, 7 Agustus 2025, ketika seorang pedagang sayur bernama Pandi diadang dan ditampar oleh seorang pria berpakaian preman hanya karena memasang bendera anime One Piece di bagian belakang mobil pribadinya.

Komandan Sub Denpom XIV/1-2 Bantaeng, Letda Cpm Agus Subiantoro, membenarkan bahwa pelaku dalam video yang beredar adalah anggotanya.

“Iya, memang betul yang bersangkutan adalah anggota Kodim Bantaeng,” kata Agus saat dikonfirmasi, Jumat 8 Agustus 2025.

Agus menegaskan bahwa pihak Kodim telah bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Mereka telah menemui korban dan keluarganya untuk menyampaikan permintaan maaf dan menawarkan jalur damai.

“Sudah damai itu. Pasintel Kodim Bantaeng sudah ketemu juga dengan korban dan keluarganya. Kalau pun tidak ada perdamaian, kami dari Denpom siap memproses secara hukum,” ujarnya.

Pasintel Kodim 1410 Bantaeng, Lettu Inf Harfil, juga mengonfirmasi bahwa perdamaian sudah disepakati oleh kedua belah pihak, yang ditandai dengan surat perjanjian resmi.

“Sudah ada surat perjanjian damai. Itu murni kesalahpahaman,” jelas Harfil.

Ia menambahkan bahwa oknum anggota TNI tersebut tidak mengetahui bahwa bendera yang dipasang adalah simbol dari anime populer Jepang, One Piece. Kesalahpahaman itulah yang memicu aksi emosi.

“Kami sudah mengimbau seluruh anggota agar lebih bijak dalam bersikap di tengah masyarakat, supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tambahnya.

Sebelumnya, sebuah video berdurasi 2 menit 56 detik beredar luas di media sosial, menampar dan mengintimidasi pedagang sayur di tengah keramaian.

READ  Nepotisme Dalam Pengangkatan Pejabat, Sekda DKI Dilaporkan ke KPK

Dalam video tersebut, korban tampak menjelaskan bahwa bendera yang dipasang bukan simbol organisasi terlarang, melainkan gambar dari tokoh anime. Namun, pria tersebut tetap emosi dan bahkan menantang warga sekitar.

Video ini pun langsung memicu kemarahan warganet, hingga akhirnya pihak TNI turun tangan dan memberikan klarifikasi serta melakukan mediasi.

 

Editor: Rahmi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *