MAKASSAR, UPDATENEWS – Sultan Hasanuddin Corruption Watch (SHCW) akan menggelar aksi di Kejati Sulsel, Rabu (20/8/2025). Mereka mendesak Kejati Sulsel memeriksa PPK, Kontraktor dan Konsultan proyek pemeliharaan berkala jalan ruas Wala Kaero–Pa’bakka di Kecamatan Sangalla Selatan, Kabupaten Tana Toraja.
Aksi ini terkait dugaan korupsi pada proyek tersebut. Proyek yang bersumber dari APBD-DAK 2024 itu menelan anggaran Rp5.837.580.200 dengan kontraktor pelaksana CV Ilham Jaya Anugerah dan konsultan pengawas PT Arcansia Dwitama Konsultan dan telah menjadi temuan BPK.
Proyek Anggaran Rp5,8 miliar itu hanya menghasilkan pengaspalan tiga kilometer dan banyak item diduga tidak sesuai spesifikasi, termasuk drainase dan bahu jalan. Temuan BPK realisasi hanya Rp5,2 miliar.

“Berdasarkan temuan BPK, ada dugaan penyimpangan yang berpotensi merugikan negara. Karena itu, Kejati Sulsel harus segera turun tangan,” tegas Ketua Umum SHCW, Ewaldo Aziz, Senin (18/8/2025).
SHCW melayangkan tiga tuntutan kepada Kejati Sulsel, yakni segera melakukan tindakan atensi, memanggil dan memeriksa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta memeriksa kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas proyek.
Jenderal Lapangan Aksi SHCW, Andi Muh. Idul menyebut massa aksi diperkirakan kurang lebih dari 60 orang akan berkumpul di Flyover Pettarani sebelum bergerak ke Kejati Sulsel. Mereka akan membawa spanduk, sound system, dan ban bekas.
“Adanya dugaan korupsi pada proyek tersebut harus jadi perhatian serius. Kami datang untuk memastikan hukum benar-benar ditegakkan,” ujar Andi Muh Idul.
Sebelumnya diberitakan Proyek Wala Kaero-Pa’bakka 3 Kilo Habiskan Rp5,8 Miliar Jadi Temuan BPK
TATOR, UPDATENEWS – Proyek pemeliharaan berkala jalan ruas Wala Kaero-Pa’bakka di Kecamatan Sangalla Selatan, Kabupaten Tana Toraja menyisakan tanda tanya. Pasalnya, proyek bernilai Rp5,8 miliar itu hanya menghasilkan pekerjaan sepanjang 3 kilometer dan menjadi temuan BPK.
“Iya, kenapa temuannya, kurang lebih 3 kilo aspal beton baru. Jadi begini itu temuannya akan dikembalikan,” ujar PPK, Alfred saat dihubungi via WhatsApp, Senin (4/8/2025).
Saat ditanya mengenai pekerjaan pentalutan (drainase) dan bahu jalan, Alfred mengaku tidak mengingat pasti detail panjang pekerjaannya. Namun, ia membenarkan ada pekerjaan tersebut.
“Ada, wa itu saya tidak ingat lagi. Ia,” singkat Alfred.
Alfred juga menyebutkan bahwa proyek ini telah dibayarkan sebesar 95 persen dari nilai kontrak
“Sembilan puluh lima,” katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut soal progres fisik.
Informasi yang dihimpun UPDATENEWS dilapangan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), realisasinya hanya Rp5,2 miliar.
Penelusuran di lapangan menunjukkan sejumlah item pekerjaan seperti drainase dan bahu jalan diduga tidak sesuai spesifikasi secara menyeluruh, bahkan aspal jalan yang baru dikerjakan Juni 2024 sudah mulai berlubang dan bergelombang.
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan mutu pekerjaan serta efektivitas anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah daerah. Anggaran proyek bersumber dari DAK APBD 2024.
Adapun kontraktor yang mengerjakan yakni CV. Ilham Jaya Anugrah dan konsultan PT. Arcansia Dwitama Konsultan.
Penulis: Nober Salamba
Editor: Redaksi