Tragedi di Pangkep Konflik Keluarga Berujung Maut, Paman Tewas Ditikam Keponakan

PANGKEP –Suasana damai Pulau Samatellu Borong, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, mendadak berubah mencekam.

 

Minggu pagi (27/7/2025), perkelahian berdarah pecah antara dua anggota keluarga. Seorang paman tewas, dan keponakannya kini terbaring luka di rumah sakit dengan status tersangka.

 

Korban bernama Baba (64), ditemukan tak bernyawa dengan luka tikaman di dada, punggung, dan ulu hati.

 

Pelakunya tak lain adalah keponakannya sendiri, Saldi (24), yang saat ini dirawat di RS Batara Siang Pangkep akibat luka di kepala dan perut kanan.

 

Tragedi ini menyisakan luka dalam bagi warga pulau yang selama ini dikenal tenteram.

 

Kepala Desa Mattiro Walie, Hamzah, mengaku terkejut saat mendengar kabar tersebut. Ia mengatakan, ketegangan antara kedua pihak memang sudah terjadi sejak Sabtu malam.

 

“Katanya ada cekcok antara Baba dan Saparuddin (ayah Saldi) sejak kemarin sore. Tapi tidak ada yang menyangka akan berakhir seperti ini,” ucap Hamzah.

 

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, konflik bermula saat Baba diduga mengejar Saparuddin dengan kayu saat yang bersangkutan tengah memperbaiki perahu.

 

Saparuddin melarikan diri. Namun, pagi harinya saat ia dan Saldi hendak kembali ke perahu, Baba kembali muncul.

 

Pertemuan itu pun berubah menjadi duel berdarah. Keduanya diduga membawa badik senjata tajam.

 

Kapolsek Liukang Tupabbiring, Iptu Nyoman Suartana, menjelaskan bahwa duel tersebut berlangsung cepat.

 

“Korban tewas di lokasi akibat luka tusuk cukup parah. Pelaku juga mengalami luka dan kini berada di rumah sakit dalam pengawasan,” ujarnya.

 

Pihak kepolisian masih mendalami motif pasti dari kejadian tragis ini. Dugaan sementara, konflik keluarga dan persoalan lama memicu emosi hingga tak terkendali.

READ  Curi Emas Warga di Sinjai, Residivis Kambuhan Dihadiahi Timah Panas Polisi

 

Tim Reskrim Polres Pangkep telah mengamankan TKP, memeriksa saksi-saksi, dan mencari barang bukti yang tertinggal di lokasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *