MAKASSAR, UPDATENEWS — Tak semua pahlawan mengenakan jubah. Sebagian dari mereka menyusup dalam diam, menembus bayang-bayang jaringan narkotika internasional demi menjaga masa depan generasi bangsa.
Itulah yang dilakukan oleh 23 anggota Satresnarkoba Polrestabes Makassar, yang kini berdiri gagah menerima penghargaan atas prestasi luar biasa mereka.
Senin pagi (26/5/2025), halaman Mapolrestabes Makassar berubah menjadi panggung apresiasi. Di bawah sinar matahari dan deretan personel berseragam lengkap, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menyerahkan langsung penghargaan kepada para anggota yang terlibat dalam pengungkapan salah satu kasus narkotika terbesar di wilayah hukum Sulawesi Selatan.
Dengan dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba, AKBP Lulik Febyantara, tim ini berhasil menggagalkan peredaran narkotika dalam jumlah fantastis, puluhan kilogram sabu dan puluhan ribu pil ekstasi dari jaringan internasional. Sebuah operasi yang tak hanya membutuhkan kecermatan dan keberanian, tapi juga strategi dan kesabaran tingkat tinggi.
“Penghargaan ini bukan sekadar formalitas. Ini bentuk pengakuan atas dedikasi luar biasa mereka dalam melindungi masyarakat dari bahaya narkotika,” ujar Kombes Arya dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa pemberian penghargaan dilakukan melalui proses penilaian ketat oleh pimpinan internal, dan setiap anggota—baik yang bertugas di lapangan maupun di balik meja—memiliki peluang yang sama untuk diapresiasi.
“Bagi saya, siapa pun yang bekerja melampaui tugasnya dan menunjukkan integritas, layak mendapat penghargaan. Ini bukan hanya soal prestasi, tapi juga soal keteladanan,” tambahnya.
Penghargaan ini, lanjutnya, juga menjadi motivasi bagi seluruh anggota kepolisian untuk terus berinovasi dan berani bertindak. Sebab di balik setiap keberhasilan, ada nyawa yang dipertaruhkan, ada keluarga yang menanti di rumah, dan ada masyarakat yang berharap.
Dalam dunia di mana narkotika terus mencari celah, para anggota Satresnarkoba Polrestabes Makassar menunjukkan bahwa hukum tetap punya taring, dan polisi bukan sekadar penegak aturan, mereka adalah benteng terakhir yang berdiri antara generasi muda dan kehancuran.