MAKASSAR, UPDATENEWS – Program Detasering 2025 antara Universitas Halu Oleo (UHO) dan Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar resmi berakhir pada Jumat (7/11/2025). Kegiatan yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemediktisantek) ini menandai puncak kolaborasi akademik selama lima hari penuh, yang berfokus pada penguatan kapasitas pengelolaan jurnal ilmiah di lingkungan Unsa Makassar.
Dua dosen dari UHO, Prof. Dr. H. Jamaluddin Hos, M.Si dan Dr. Ambo Upe, S.Sos., M.Si, kembali tampil sebagai narasumber pada hari terakhir kegiatan. Dalam pemaparannya, Prof. Jamaluddin Hos membawakan dua materi strategis, yakni “Workshop Promosi Jurnal” dan “Strategi Peningkatan Mutu Jurnal.”

Pada sesi pertama, Prof. Jamaluddin menekankan pentingnya strategi promosi dan diseminasi agar jurnal-jurnal di Unsa dapat dikenal lebih luas di tingkat nasional maupun internasional. “Promosi jurnal bukan hanya soal publikasi, tetapi juga membangun citra dan jejaring keilmuan. Sebuah jurnal harus hadir aktif di ruang digital, mengikuti perkembangan open access dan kolaborasi lintas institusi,” ujarnya.
Dalam materi kedua, ia menyoroti pentingnya pembentukan tim redaksi dan reviewer yang kompeten serta bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP). “Kunci peningkatan mutu jurnal adalah konsistensi. Tim editorial harus memastikan on time publication agar kepercayaan penulis dan pembaca tetap terjaga,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Ambo Upe memberikan dua materi lanjutan, yakni “Workshop Pengelolaan User di OJS” dan “Workshop Simulasi Arjuna.” Melalui sesi ini, peserta berlatih langsung mengelola akses pengguna di sistem Open Journal System (OJS) serta memahami alur penggunaan Arjuna—sistem penilaian akreditasi jurnal nasional.

“Pengelolaan user di OJS yang tepat akan menjaga keamanan data dan kelancaran proses editorial. Sementara penguasaan sistem Arjuna merupakan langkah penting bagi pengelola jurnal untuk memahami proses akreditasi SINTA,” tutur Dr. Ambo.
Kegiatan hari kelima ini diikuti oleh sejumlah dosen dan pengelola jurnal Unsa, antara lain Dr. Arda, Irwan, Abd. Rahman Yus, Arif Maulana, Fadly Akbar, Sitti Aminah, Isnaeni, Muhammad Agus Budiawan serta Dr. Dety Yunita Sulanjari, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Unsa Makassar. Turut hadir pula Dekan Fakultas Sastra, Dr. Nur Fajria, M.Pd, Dekan FKIP, Nana Haruna, S.Pd., M.Pd, dan Dekan FISIPOL, Dr. Hj. Djohar, M.Si.
Dalam sambutannya saat penutupan kegiatan, Wakil Rektor III Unsa Makassar, Dr. Adi Sumandiyar, S.Sos., M.Si, menyampaikan apresiasi atas dedikasi kedua narasumber dari UHO selama lima hari pelaksanaan program. “Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan teknis, tetapi juga mempererat jejaring akademik antarperguruan tinggi. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut untuk memperkuat kualitas publikasi ilmiah di Unsa Makassar,” ujarnya.
Ia menambahkan, hasil dari program detasering ini akan ditindaklanjuti melalui pembentukan tim penguatan jurnal di tingkat fakultas dan universitas, agar seluruh jurnal di Unsa mampu mencapai standar akreditasi nasional bahkan internasional.
Sementara itu, Prof. Jamaluddin Hos menilai penyelenggaraan detasering di Unsa Makassar berjalan sangat efektif. “Antusiasme peserta luar biasa. Mereka aktif berdiskusi dan cepat memahami substansi materi. Ini menunjukkan kesiapan Unsa untuk melangkah ke tahap pengelolaan jurnal yang lebih profesional,” katanya.
Hal senada diungkapkan Dr. Ambo Upe, yang menilai kegiatan ini menjadi contoh sinergi akademik yang produktif. “Kerjasama ini bukan sekadar berbagi ilmu, tetapi membangun sistem berkelanjutan untuk menciptakan jurnal yang kredibel dan bereputasi. Kami berharap hasil pelatihan dapat segera diimplementasikan,” ucapnya.
Pada penutupan kegiatan, penyerahan sertifikat detasering diberikan langsung oleh Wakil Rektor III Unsa kepada seluruh peserta. Di tempat terpisah, Rektor Universitas Sawerigading, Prof. Dr. Andi Melantik Rompegading, SH., MH., turut menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan program Magang dan Detasering 2025 ini. “Program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi dan inovasi antarkampus mampu mempercepat penguatan perguruan tinggi,” ujarnya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, Universitas Sawerigading menegaskan komitmennya untuk terus bertransformasi menuju tata kelola jurnal yang unggul, transparan, dan berdaya saing internasional.












