Dukung Ketahanan Pangan, PLN Ajak IPP-EP Sinergi Sukseskan Transisi Energi

MAKASSAR, UPDATENEWS – PT PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) bersinergi adakan rapat koordinasi dengan Independent Power Producer (IPP) dan Excess Power (EP). Kolaborasi ini untuk mendukung ketahanan pangan berbasis energi bersih di Sulawesi.

“Kami mengapresiasi dedikasi dan inovasi PLN dalam mendukung keberlanjutan energi hijau serta pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat,” ujar Direktur Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Madong, Karel Sampe Payung, Rabu (5/02/2024).

Menurutnya selama ini PLN telah mencerminkan kemampuan dalam menyediakan listrik yang andal sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Karel juga mengapresiasi PLN atas inisiatifnya dalam penyelenggaraan Rapat Koordinasi dalam rangka meningkatkan penggunaan energi bersih dan mendukung ketahanan pangan.

GM PLN UID Sulselrabar Budiono saat meninjau langsung program Electrifying Agriculture di Desa Kampili, Kelurahan Parangbanoa, Kabupaten Gowa. (Foto: Ist)

Sementara itu General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan para IPP dan EP sehingga PLN UID Sulselrabar dapat melayani 4,1 juta pelanggan.

“Dukungan luar biasa dari IPP, kami bisa terus berkembang,” kata Budiono.

Budiono menjelaskan bahwa PLN terus bertransformasi secara konsisten untuk mempercepat transisi energi dan pemerataan akses listrik hingga pelosok, guna meningkatkan ekonomi masyarakat.

“PLN berkomitmen mempercepat transisi energi dan menghadirkan listrik hingga ke pelosok negeri, karena listrik dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian,” kata Budiono.

GM PLN UID Sulselrabar, Budiono saat melakukan site visit ke PLTB Sidrap. (Foto: Ist)

“Kami mengajak seluruh pelanggan untuk bersama-sama menyukseskan transisi energi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060 demi masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Dirinya menyatakan PLN siap mendukung pengairan sawah dan industri pengolahan sawah dengan sumber energi listrik yang ramah lingkungan.

Budiono merinci per Desember 2024, total pelanggan Electrifying Agriculture di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat adalah sebanyak 3.820 pelanggan dengan total daya terpasang sebesar 191.618 kiloVolt Ampere (kVA).

Foto bersama Manajemen PLN UID Sulselrabar beserta Manajemen IPP dan EP. (Foto: Ist)

“Hal tersebut wujud nyata keseriusan PLN dalam mendukung program ketahanan pangan. Terbukti setelah menggunakan energi listrik petani dapat menghemat biaya operasional dan meningkatkan kapasitas produksi,” ungkap Budiono.

Budiono juga mencatat dalam wilayah kerja PLN UID Sulselrabar terdapat 14 IPP dan 2 EP dengan total daya mampu 88,71 MegaWatt (MW).

Diketahui pembangkit tersebut juga memberikan kontribusi dalam pasokan sebesar 45,7 persen Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *